PAK SEKDIN

 

PAK SEKDIN

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEJAK DINI

 

PAK SEKDIN atau Pendidiakn Anti Korupsi Sejak Dini merupakan sebuah inovasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dimana siswa sekolah diberikan pembelajaran atau pembiasaan melakukan kegiatan yang yang mencerminkan sikap anti korupsi

Beberapa isu strategis yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan anti korupsi:

  • Peningkatan kesadaran generasi muda: Anak-anak dan remaja perlu dipersiapkan dengan pemahaman tentang dampak korupsi sejak dini.

  • Pemanfaatan teknologi: Media digital dan interaktif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam memahami nilai integritas.

  • Keterlibatan komunitas: Pendidikan anti korupsi perlu melibatkan seluruh komponen dalam sekolah maupun orang tua

  • Penyelarasan dengan kurikulum nasional: Pendidikan anti korupsi harus terintegrasi secara mulus dalam Kurikulum Merdeka atau kurikulum berbasis kompetensi lainnya

Inovasi pendidikan anti korupsi sejak dini menggunakan pendekatan berbasis nilai dan karakter dengan metode berikut:

  • Pembiasaan sikap anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari , contohnya pembiasaan Kejujuran melalui Interaksi Harian, Pembiasaan Tanggung Jawab melalui Tugas Sehari-hari, Mengajak anak memahami dampak tindakan koruptif terhadap orang lain melalui kegiatan berbagi atau kerja sama, menerapkan pembiasaan secara rutin agar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak;

  • Menggabungkan pendidikan anti korupsi dengan mata pelajaran seperti Mulok, PPKn, seni, dan Bahasa Indonesia, dll.

  • Pengukuran dampak: Menggunakan alat evaluasi berbasis data untuk mengukur perubahan sikap dan perilaku siswa terhadap nilai anti korupsi.

Korupsi masih menjadi masalah sistemik di Indonesia, dengan dampak merugikan pada ekonomi, sosial, dan kepercayaan publik. Beberapa permasalahan utama terkait pendidikan anti korupsi meliputi:

  • Kurangnya integrasi nilai-nilai anti korupsi dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah;

  • Pendekatan pembelajaran yang cenderung teoritis, kurang interaktif, dan tidak menarik bagi anak-anak;

  • Minimnya pelatihan bagi guru untuk mengajarkan pendidikan anti korupsi secara efektif;

  • Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menanamkan nilai integritas sejak dini;

  • Kurangnya media pembelajaran inovatif yang relevan dengan perkembangan teknologi dan tren generasi muda.

 

Inovasi ini dirancang dalam beberapa tahap implementasi:\

  1. Penyusunan Tim Pelaksana Inovasi Pak Sekdin yang terdiri dari Internal (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), Eksternal (Perangkat daerah Lain) dan stakeholder terkait;

  2. Sosialisasi Tentang Pendidikan anti korupsi sejak dini kepada Kepala Satuan Pendidikan SD dan SMP Se-Kabupaten Bolaang Mongondow Utara;

  3. Pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah Melalui Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan Melalui Mata Pelajaran oleh masing-masing Satuan Pendidikan;

  4. Menyiapkan Aplikasi Jaga.Id sebagai alat evaluasi Inovasi Pak Sekdin;

  5. Satuan Pendidikan Mengutus Operator Jaga.id untuk menginput laporan kegiatan tentang PAK SEKDIN di sekolah di Aplikasi Jaga.id;

  6. Admin jaga.id Memantau dan memverifikasi segala dokumen dan laporan kegiatan pendidikan anti korupsi sejak dini yang diupload oleh Operator jaga.id Masing-masing sekolah.